Pernah merasa pendahuluan artikel Anda kurang menarik, bahkan bikin pembaca bosan sebelum masuk ke isi? Pendahuluan adalah elemen penting yang sering kali jadi penentu apakah pembaca akan terus membaca atau berhenti di awal.
Sayangnya, banyak yang salah langkah dalam membuatnya, terutama untuk artikel jurnal yang membutuhkan keseimbangan antara menarik dan informatif.
Di artikel ini, kita akan membahas cara membuat pendahuluan artikel yang menarik sekaligus sesuai standar akademik. Dengan panduan lengkap ini, Anda nggak perlu bingung lagi!
Yuk, kita mulai agar pendahuluan Anda selalu berhasil mencuri perhatian pembaca dan membuat mereka ingin membaca sampai akhir!
Table of Contents
Toggle5 Kesalahan Umum dalam Membuat Pendahuluan Artikel Jurnal
Pendahuluan adalah bagian penting yang bisa membuat penelitian Anda terlihat meyakinkan atau justru membingungkan. Yuk, kenali 5 kesalahan umum dalam membuat pendahuluan dan pastikan Anda nggak terjebak di sana lagi!
1. Pendahuluan Tidak Fokus dan Spesifik
Bayangkan Anda membaca pendahuluan yang membahas terlalu banyak hal tanpa arah jelas pasti melelahkan, kan? Pendahuluan harus langsung mengarahkan pembaca pada inti masalah yang ingin diteliti.
Hindari menyajikan informasi yang terlalu umum atau jauh dari konteks penelitian Anda. Fokus pada satu topik utama dan buat pembaca merasa bahwa mereka sedang diajak masuk ke dalam isu yang penting.
2. Tidak Memberikan Latar Belakang yang Jelas
Pernah merasa seperti “terjun bebas” ke dalam artikel tanpa tahu dasarnya? Itu terjadi kalau latar belakangnya kurang kuat. Latar belakang harus memberikan konteks: apa yang sudah diketahui, apa yang belum, dan kenapa itu penting.
Jelaskan dengan alur yang logis sehingga pembaca merasa paham mengapa penelitian Anda perlu dilakukan. Kalau latar belakangnya kokoh, pembaca akan lebih percaya pada kontribusi Anda.
3. Tidak Menyertakan Pertanyaan Penelitian
Apa yang ingin Anda jawab lewat penelitian ini? Kalau pembaca nggak bisa menemukan pertanyaan itu di pendahuluan, mereka pasti merasa tersesat.
Pertanyaan penelitian adalah petunjuk yang memberi arah pada artikel Anda. Pastikan pertanyaan tersebut terlihat jelas dan mudah dipahami, sehingga pembaca langsung tahu apa yang menjadi fokus utama penelitian Anda.
4. Terlalu Panjang atau Terlalu Pendek
Coba pikirkan, siapa yang mau membaca pendahuluan sepanjang novel? Atau, sebaliknya, yang cuma terdiri dari beberapa kalimat tanpa penjelasan berarti?
Pendahuluan harus punya panjang yang pas: cukup untuk menjelaskan poin penting, tapi nggak bertele-tele. Coba cek ulang, apakah pembaca sudah bisa menangkap inti masalah hanya dari pendahuluan Anda?
5. Menggunakan Istilah Teknis Tanpa Penjelasan yang Cukup
Terkadang, penulis lupa kalau nggak semua pembaca punya latar belakang yang sama. Ketika istilah teknis muncul tanpa penjelasan, pembaca jadi merasa “terusir” dari diskusi. Jangan anggap pembaca Anda langsung paham semuanya.
Sediakan penjelasan singkat untuk istilah yang penting, dan hindari penggunaan jargon berlebihan yang justru memperumit pembahasan.
Pastikan Anda memahami format IMRAD dan semua hal penting lainnya sebelum menulis pendahuluan artikel melalui artikel berikut. Dengan persiapan yang matang, Anda bisa menghindari kesalahan dan melangkah pasti menuju publikasi jurnal yang sukses!
- Format IMRaD: Meningkatkan Peluang Publikasi Jurnal
- 6 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Submit Jurnal, Apa Saja?
Langkah-Langkah Membuat Pendahuluan Artikel Jurnal
Pendahuluan yang efektif nggak hanya menarik perhatian, tapi juga membantu pembaca memahami dasar penelitian Anda. Ikuti cara membuat pendahuluan artikel berikut ini untuk menyusun pendahuluan yang jelas, terstruktur, dan menarik.
1. Buat Outline Secara Singkat
Sebelum menulis, buat kerangka tentang poin-poin yang ingin Anda bahas. Tentukan informasi umum, masalah spesifik, pertanyaan penelitian, hingga tujuan dan signifikansi penelitian.
Outline ini membantu Anda menjaga alur tetap terarah dan mencegah pendahuluan jadi terlalu panjang atau melebar. Anggap ini sebagai peta kecil yang memastikan semua elemen penting ada di tempatnya.
2. Mengawali Pendahuluan dengan Informasi Umum Tentang Topik
Mulai dengan menggambarkan topik secara luas agar pembaca punya gambaran awal. Misalnya, Anda bisa menjelaskan tren, fenomena, atau teori yang relevan. Pastikan bagian ini menarik dan mudah pembaca mengerti untuk mengundang rasa ingin tahu.
Tapi hati-hati, jangan sampai terjebak terlalu lama di bagian ini, langsung lanjutkan ke poin yang lebih spesifik.
Misalnya:
“Media sosial telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan remaja modern. Sebuah studi menunjukkan bahwa rata-rata remaja menghabiskan lebih dari tiga jam sehari di platform seperti Instagram, TikTok, dan Snapchat. Di balik popularitasnya, banyak penelitian mulai menyoroti dampak negatif media sosial pada kesehatan mental.”
3. Identifikasi Masalah Spesifik
Cara membuat pendahuluan artikel selanjutnya, fokuskan pembahasan pada masalah tertentu yang menjadi inti penelitian Anda. Jelaskan celah dalam pengetahuan yang ada atau tantangan yang belum terpecahkan.
Bagian ini bertujuan menunjukkan relevansi penelitian Anda dan membuat pembaca memahami pentingnya menjawab masalah tersebut.
Contoh:
“Namun, penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan media sosial yang intens dengan peningkatan kasus kecemasan di kalangan remaja. Remaja yang menghabiskan waktu lebih lama di media sosial cenderung merasa kurang puas dengan hidup mereka, lebih cemas, dan sulit menjalin hubungan sosial di dunia nyata. Meski begitu, masih sedikit penelitian yang mendalami bagaimana mekanisme ini terjadi.”
4. Nyatakan Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian adalah inti dari pendahuluan Anda. Pastikan pertanyaan ini jelas, singkat, dan mudah dipahami oleh pembaca. Kalau ada lebih dari satu pertanyaan, susun dalam urutan logis yang mendukung alur penelitian. Pertanyaan ini akan menjadi fondasi untuk pembahasan di bagian-bagian berikutnya. Berikut merupakan visualisasi cara menentukan pertanyaan penelitian atau research question untuk riset artikel jurnal menurut BYU library.
5. Terangkan Tujuan dan Signifikansi Penelitian
Akhiri pendahuluan dengan menjelaskan tujuan penelitian Anda dan kenapa itu penting. Bagian ini menunjukkan kontribusi apa yang bisa Anda berikan, baik untuk teori, praktik, atau solusi masalah. Berikan alasan kuat yang membuat pembaca merasa penelitian Anda patut diperhatikan.
Contoh:
“Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara media sosial dan kecemasan remaja. Hasilnya diharapkan dapat membantu orang tua, guru, dan pembuat kebijakan memahami risiko media sosial, sekaligus menciptakan strategi untuk mendukung kesehatan mental generasi muda.”
Sekarang Anda sudah tahu cara membuat pendahuluan artikel jurnal yang tepat kan? Jika Anda ingin memastikan artikel jurnal Anda lebih terstruktur dengan baik dan sesuai standar, Ann Publisher siap membantu.
Yuk, mulai menulis artikel bersama Ann Publisher sekarang juga dan buat setiap artikel yang Anda tulis menjadi lebih maksimal!