Besaran dana hibah dosen sering menjadi perhatian para akademisi yang ingin mendanai penelitian atau pengabdian kepada masyarakat. Hibah ini membantu dosen untuk mewujudkan proyek ilmiah serta mendorong peningkatan kualitas penelitian di tingkat nasional maupun internasional.
Pemerintah Indonesia secara berkala menyelenggarakan berbagai program hibah, salah satunya melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).
Pada tahun 2024, Ditjen Diktiristek telah merilis Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian 2024, sekaligus mengumumkan seluruh skema hibah penelitian dan pengabdian yang akan tersedia sepanjang tahun ini.
Dalam artikel ini, Anda akan mengetahui besaran dana hibah yang dapat Anda ajukan serta syarat-syarat penting untuk mendapatkan pendanaan tersebut. Mari simak informasi lengkapnya!
Table of Contents
ToggleSyarat Pengajuan Dana Hibah Dosen
Mengajukan dana hibah dosen adalah salah satu cara untuk mendukung penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkualitas. Untuk mendapatkan pendanaan, dosen perlu memenuhi berbagai syarat yang telah ditetapkan. Berikut adalah panduan lengkapnya.
1. Penelitian Relevan dengan Bidang Ilmu
Penelitian yang Anda ajukan harus sesuai dengan bidang ilmu yang Anda tekuni sebagai dosen dan mata kuliah yang diampu. Relevansi ini memastikan penelitian memiliki dampak langsung pada pengembangan keilmuan.
Misalnya, dosen teknik lingkungan dapat mengusulkan penelitian tentang solusi pengelolaan limbah domestik. Selain itu, relevansi dengan mata kuliah memungkinkan mahasiswa mendapatkan manfaat dari hasil penelitian.
Menyesuaikan topik dengan kebutuhan atau isu terkini dalam bidang Anda juga dapat meningkatkan daya saing proposal. Komite penilai biasanya memberikan poin lebih pada penelitian yang relevan secara akademik dan praktis.
2. Pengusul adalah Dosen Tetap
Hibah hanya dapat diajukan oleh dosen tetap di perguruan tinggi kelompok binaan, sesuai dengan pengelompokan kinerja penelitian perguruan tinggi. Status dosen tetap menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap institusi.
Sebagai contoh, dosen di perguruan tinggi kelompok binaan memiliki peluang besar untuk mendapatkan hibah yang difokuskan pada pengembangan institusi mereka. Namun, perguruan tinggi Anda harus memiliki sistem manajemen penelitian yang baik agar pengajuan dana lebih meyakinkan.
Jika institusi Anda baru berkembang, gunakan proposal Anda untuk menunjukkan potensi riset yang lebih besar di masa depan. Konsultasikan ke LPPM kampus untuk memastikan Anda memenuhi kriteria administratif sebelum pengajuan.
3. Hanya Satu Proposal Per Tahun
Dalam tahun yang sama, tim peneliti hanya dapat mengajukan satu proposal, baik sebagai ketua maupun anggota. Kebijakan ini mendorong dosen untuk fokus menghasilkan penelitian yang berkualitas daripada kuantitas.
Sebagai contoh, jika Anda menjadi ketua peneliti di satu proposal, pastikan tidak terlibat sebagai anggota pada proposal lain. Besaran dana hibah dosen juga sering bergantung pada keseriusan dan fokus tim dalam menyelesaikan penelitian tersebut.
Hal ini juga menjadi upaya untuk memastikan alokasi dana hibah lebih merata di antara peneliti. Gunakan kesempatan ini untuk menyusun proposal yang benar-benar matang dan mencerminkan potensi dampaknya.
4. Gelar Minimal S2 atau S3
Dosen yang mengajukan hibah harus memiliki gelar minimal Magister (S2) atau Doktor (S3), tergantung pada jenis hibah yang diajukan. Gelar ini menunjukkan bahwa dosen memiliki kapasitas akademik yang memadai untuk memimpin penelitian.
Contohnya, hibah untuk penelitian dasar biasanya memerlukan ketua peneliti dengan gelar Doktor. Pastikan Anda mencantumkan dokumen pendukung seperti ijazah dalam pengajuan proposal.
Dosen yang memiliki gelar Doktor umumnya juga diharapkan mampu menghasilkan publikasi ilmiah di jurnal bereputasi. Persiapkan portofolio akademik Anda dengan baik, karena hal ini dapat menjadi salah satu bahan penilaian hibah.
5. Ketua Peneliti Tidak Boleh Memimpin Penelitian Lain
Ketua peneliti yang mengajukan proposal tidak boleh sedang menjadi ketua di penelitian lain pada waktu yang sama. Aturan ini memastikan ketua dapat memberikan perhatian penuh pada proyek yang telah melalui proses pengajuan.
Misalnya, jika Anda sedang memimpin penelitian hibah lain, pastikan proyek tersebut selesai sebelum mengajukan proposal baru. Hal ini menunjukkan Anda memiliki komitmen untuk menyelesaikan tugas secara bertanggung jawab.
Pembatasan ini juga memberi peluang bagi peneliti lain untuk berkontribusi sebagai ketua dalam hibah berikutnya. Periksa riwayat proyek penelitian Anda untuk memastikan tidak ada tumpang tindih dengan penelitian aktif lainnya.
Besaran Dana Hibah Dosen
Besaran dana hibah dosen menjadi salah satu daya tarik utama bagi para akademisi untuk mengembangkan penelitian berkualitas. Dana hibah ini dapat Anda manfaatkan untuk berbagai kebutuhan penelitian, mulai dari pengumpulan data hingga publikasi hasil.
Di bawah ini, Anda akan mengetahui dua jenis besaran dana hibah dosen berdasarkan skema yang tersedia. Mari simak penjelasannya!
1. Hibah Maksimal 150 Juta
Besaran dana hibah dosen dapat mencapai nominal maksimal hingga 150 juta rupiah, tergantung pada skema penelitian dan jenis hibah yang Anda ajukan. Besaran ini biasanya diperuntukkan bagi penelitian berskala besar yang melibatkan tim multidisiplin atau memiliki dampak signifikan terhadap bidang ilmu tertentu.
Misalnya, hibah untuk penelitian terapan atau penelitian unggulan strategis nasional sering kali menawarkan pendanaan maksimal ini. Nominal besar tersebut mencakup biaya seperti pengumpulan data, pembelian peralatan, dan publikasi hasil penelitian.
Anda harus memastikan untuk merinci kebutuhan anggaran secara jelas di proposal agar sesuai dengan alokasi dana yang sesuai aturan dan persayaratan yang ada. Transparansi dan kelengkapan perencanaan anggaran sangat mempengaruhi peluang disetujui oleh pemberi hibah.
2. Hibah Dosen Pemula Maksimal 50 Juta
Untuk skema dosen pemula, besaran dana hibah dosen yang diberikan maksimal adalah 50 juta rupiah per proposal. Pendanaan ini bertujuan untuk mendorong dosen yang baru memulai karir akademik agar lebih produktif dalam penelitian.
Misalnya, seorang dosen baru di bidang pendidikan dapat mengajukan penelitian inovatif tentang metode pengajaran digital dengan dana bantuan ini. Dana tersebut cukup untuk membiayai kegiatan awal seperti studi literatur, pengumpulan data skala kecil, dan publikasi nasional.
Dosen pemula yang ingin mendapatkan hibah ini harus menunjukkan potensi penelitian mereka melalui proposal yang terfokus. Pendanaan ini memberikan peluang besar untuk membangun portofolio penelitian dan membuka jalan bagi pendanaan yang lebih besar di masa depan.
Mengajukan dana hibah dosen merupakan langkah penting untuk mendukung penelitian yang berdampak dan relevan. Namun, pastikan Anda menyiapkan proposal yang matang dan sesuai dengan panduan yang berlaku.
Perluas peluang lolos pendanaan hibah Anda dengan mempelajari roadmap penelitian, kolaborasi, dan hal penting sebelum submit jurnal dalam artikel ini!
- Roadmap Penelitian Dosen: Fungsi, Cara Membuat, & Contohnya
- Manfaat Kolaborasi Penelitian dan Strategi Efektifnya
- 6 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Submit Jurnal, Apa Saja?
Apakah saat ini Anda membutuhkan bantuan dalam publikasi hasil penelitian di jurnal nasional maupun internasional yang bereputasi? Ann Publisher hadir untuk membantu Anda. Kami menawarkan layanan profesional untuk mendukung karier akademik Anda dengan jaminan pasti terbit.
Nah, Anda punya pertanyaan seperti bagaimana membuat proposal penelitian yang sesuai standar hibah atau cara memilih jurnal bereputasi untuk publikasi hasil penelitian? Jangan ragu untuk konsultasi gratis sekarang. Segera hubungi tim Ann Publisher dan mulai langkah terbaik menuju keberhasilan penelitian Anda!