Sebelum Anda submit jurnal, ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan agar artikel ilmiah Anda lolos seleksi dan bisa terbit dengan lancar. Persiapan yang matang tak hanya soal isi, tapi juga kelengkapan dan ketepatan format yang sesuai standar jurnal.
Bahkan, melewatkan detail kecil bisa membuat naskah mengalami penolakan. Yuk, simak 6 hal yang harus Anda perhatikan sebelum submit jurnal agar usaha riset Anda berbuah maksimal!
Table of Contents
Toggle5 Kesalahan Umum Penulis saat Mengirimkan Artikel ke Jurnal
Mengirimkan artikel ke jurnal ilmiah memang bukan proses yang sederhana. Ada beberapa kesalahan umum yang mengakibatkan artikel mengalami penolakan atau memerlukan revisi besar-besaran.
Agar Anda terhindar dari kesalahan ini, mari kita bahas satu per satu kesalahan yang kerap terjadi dan cara menghindarinya.
1. Tidak Mematuhi Pedoman Jurnal
Banyak penulis mengabaikan pedoman spesifik yang ada dalam aturan jurnal, padahal ini sangat krusial. Setiap jurnal punya aturan berbeda terkait format, gaya penulisan, hingga panjang artikel.
Mengabaikan pedoman ini bisa membuat editor langsung menolak naskah Anda tanpa membaca isinya, loh!
Sebelum submit, pastikan Anda sudah membaca dan mengikuti semua pedoman dengan seksama. Jika perlu, buat checklist pedoman agar Anda tidak melewatkan detail penting.
2. Pemilihan Jurnal yang Tidak Tepat
Memilih jurnal yang tidak sesuai dengan topik atau lingkup artikel adalah kesalahan besar yang sering terjadi. Tiap jurnal memiliki fokus dan audiens tertentu, jadi artikel Anda perlu relevan dengan tema yang mereka angkat.
Misalnya, artikel bertema kesehatan lebih cocok untuk jurnal medis daripada jurnal sains umum. Penelitian sebelumnya di jurnal tersebut juga bisa menjadi indikator apakah artikel Anda cocok. Jadi, pilih jurnal yang paling relevan agar peluang artikel lolos lebih besar.
3. Plagiarisme yang Tinggi
Beberapa penulis kurang memperhatikan plagiarisme, entah disengaja atau tidak, saat menyusun artikel. Jurnal umumnya memeriksa tingkat kemiripan konten melalui perangkat lunak anti-plagiarisme sebelum melanjutkan proses review.
Bahkan kutipan atau parafrasa yang tidak jelas sumbernya bisa dianggap pelanggaran. Pastikan Anda mengutip sumber dengan benar dan menulis ulang ide tanpa melanggar hak cipta.
Melakukan pengecekan plagiarisme secara mandiri sebelum submit bisa menghindarkan Anda dari masalah ini.
4. Menyerahkan Manuskrip yang Belum Final
Menyerahkan artikel yang belum sepenuhnya siap sering berujung pada banyaknya revisi atau bahkan penolakan. Manuskrip yang belum final biasanya masih mengandung kesalahan teknis, kalimat yang tidak jelas, atau struktur yang belum optimal.
Periksa kembali tata bahasa, tanda baca, dan kesalahan tipografi yang mungkin terlewat. Pastikan juga seluruh data, grafik, dan tabel sudah sesuai standar jurnal. Revisi kecil sebelum submit bisa membuat perbedaan besar dalam kualitas naskah Anda.
5. Terlalu Terburu-buru dalam Pengiriman
Kegembiraan untuk segera melihat artikel diterbitkan sering membuat penulis terlalu terburu-buru mengirimkan naskah. Pengiriman tanpa pengecekan akhir bisa menyebabkan kesalahan yang sebetulnya bisa Anda hindari.
Luangkan waktu untuk memeriksa struktur, konsistensi format, dan kesesuaian isi dengan standar jurnal. Persiapkan artikel dengan matang. Ingat, kesabaran dan ketelitian adalah kunci untuk meningkatkan peluang artikel bisa lolos bahkan terbit.
6 Hal Lain yang Harus Diperhatikan Sebelum Submit Jurnal
Sebelum submit artikel Anda ke jurnal, penting untuk memastikan setiap aspek sesuai dengan harapan editor dan reviewer. Ada 6 hal tambahan yang sering diabaikan namun dapat membuat perbedaan besar dalam peluang penerimaan artikel Anda. Yuk, simak!
1. Kesesuaian Artikel Anda dengan Fokus dan Scope Jurnal
Pastikan artikel Anda relevan dengan tema dan cakupan topik yang disasar oleh jurnal. Jurnal memiliki fokus yang sangat spesifik. Jika artikel Anda tidak sesuai, kemungkinan besar akan ditolak meskipun memiliki kualitas ilmiah yang baik.
Periksa deskripsi fokus dan scope pada halaman jurnal untuk memahami tema utama yang mereka cari. Lakukan penelitian terhadap artikel yang pernah diterbitkan agar Anda punya gambaran lebih jelas.
2. Kepatuhan terhadap Pedoman Penulisan
Selain substansi, format juga berperan penting dalam proses evaluasi artikel. Pastikan Anda mematuhi seluruh pedoman penulisan jurnal, termasuk layout, spasi, dan gaya sitasi yang mereka tentukan.
Setiap jurnal memiliki format sitasi yang unik (misalnya APA, MLA, atau Chicago). Bahkan detail kecil seperti ukuran font atau margin bisa jadi penentu dalam proses evaluasi.
Meluangkan waktu untuk memeriksa format artikel sesuai pedoman bisa menghindarkan Anda dari revisi yang sebenarnya tidak perlu.
3. Siapkan Kelengkapan Dokumen Pendukung
Beberapa jurnal meminta dokumen pendukung seperti data tambahan, grafik, atau gambar berkualitas tinggi sebagai lampiran. Jika artikel Anda membutuhkan data tambahan atau dokumen pendukung, pastikan semuanya siap dan sesuai format.
Selain itu, perhatikan format dan penyajian data agar mudah dipahami dan bisa mendukung isi artikel. Dokumen pendukung ini bisa meningkatkan kredibilitas dan transparansi penelitian Anda. Lengkapi dokumen sebelum submit agar artikel Anda dapat dinilai secara komprehensif.
4. Periksa Plagiarisme Artikel Anda
Pastikan artikel Anda bebas dari plagiarisme agar tidak bermasalah di tahap penilaian awal. Sebelum submit, gunakan perangkat lunak plagiarisme seperti Turnitin atau Grammarly untuk mengecek orisinalitas tulisan Anda.
Harus Anda ingat, kutipan atau parafrasa wajib memiliki sumber yang jelas untuk menghindari indikasi plagiarisme.
Hal ini bukan hanya soal etika, tapi juga cara menghargai penelitian yang sudah ada. Artikel yang bebas plagiarisme akan lebih dihargai dan memiliki peluang lebih besar untuk diterima.
Sebelum mengirimkan jurnalmu, pastikan artikel bebas plagiarisme. Pelajari mengenai plagiarisme dan informasi penting lainnya untuk publikasi yang lebih lancar di sini:
- Batas Plagiarisme Jurnal & Tools untuk Mengeceknya
- Cara Cek Plagiarisme Jurnal dan Tipsnya, Lengkap!
5. Lakukan Pemeriksaan atau Proofreading
Ketelitian dalam pengecekan akhir bisa membuat artikel Anda tampak lebih profesional. Periksa kembali untuk menghindari kesalahan ketik, ejaan, tata bahasa, dan struktur kalimat.
Jika memungkinkan, mintalah kolega atau profesional proofreading untuk membaca ulang dan memberikan masukan.
Hal ini akan membantu menghindari kesalahan kecil yang bisa mengurangi kredibilitas artikel. Ingat, artikel yang bebas dari kesalahan kecil akan membuat pembaca lebih fokus pada substansi penelitian Anda.
6. Pastikan untuk Mengirimkan Artikel Sebelum Batas Waktu
Pasti Anda tahu kan, kalau banyak jurnal memiliki deadline tertentu, terutama jika mereka membuka call for papers atau tema khusus? Memastikan artikel terkirim sebelum batas waktu menunjukkan kedisiplinan Anda dan menghindari risiko ditolak karena telat.
Cek kembali tanggal penting untuk jurnal yang Anda tuju dan persiapkan artikel jauh-jauh hari. Mengirimkan artikel tepat waktu memberikan kesan profesional dan menunjukkan komitmen Anda pada standar publikasi.
Sekarang Anda sudah tahu hal yang harus diperhatikan sebelum submit jurnal. Siap submit jurnal Anda? Pastikan semuanya sempurna dengan bantuan Ann Publisher, solusi publikasi jurnal yang membantu dari pengecekan format hingga plagiarisme. Percayakan publikasi Anda pada Ann Publisher untuk hasil yang profesional dan sesuai standar!