Mengetahui aturan penulisan jurnal adalah langkah awal yang penting untuk meningkatkan peluang Anda dalam publikasi. Baik bagi penulis pemula maupun yang sudah berpengalaman, memahami tata cara yang benar dapat membuat karya ilmiah Anda lebih mudah diterima oleh penerbit.
Setiap jurnal memiliki pedoman khusus yang harus Anda ikuti. Jika Anda abai terhadap aturan ini, besar kemungkinan naskah Anda akan ditolak. Mari, simak pedoman lengkap aturan penulisan jurnal di artikel ini agar peluang lolos publikasi semakin terbuka lebar!
Table of Contents
ToggleAturan Umum Penulisan Jurnal
Pasti Anda sudah tahu kan setiap jurnal ilmiah memiliki aturan spesifik yang wajib diikuti oleh penulis? Oleh karena itu, Anda perlu memahami detail teknis agar karya Anda sesuai standar. Yuk, pahami 6 aturan umum yang sering muncul dalam author guidelines penulisan jurnal ilmiah!
1. Judul dengan Ketentuan yang Berbeda-Beda
Setiap jurnal menetapkan aturan berbeda untuk jumlah kata pada judul. Ada yang membatasi maksimal 12 kata, tetapi beberapa bisa lebih fleksibel. Pilih kata-kata yang ringkas, jelas, dan mencerminkan isi artikel.
Jangan terlalu panjang agar tidak membingungkan pembaca. Pastikan judul Anda menarik dan mudah diingat, ya!
2. Abstrak dengan Rentang 150-200 Kata
Abstrak berfungsi memberikan gambaran singkat tentang penelitian Anda. Panjangnya biasanya antara 150 hingga 200 kata, tergantung aturan jurnal.
Tuliskan inti dari tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan. Buat sepadat mungkin, tapi tetap informatif. Abstrak yang terlalu panjang akan mempengaruhi kesan awal pembaca.
3. Struktur Artikel yang Lengkap dan Jelas
Sebuah artikel jurnal biasanya mencakup beberapa bagian penting seperti abstrak, pendahuluan, metode, diskusi, kesimpulan, dan daftar pustaka. Setiap bagian ini harus Anda tulis secara sistematis.
Pendahuluan menjelaskan latar belakang, metode merinci teknik yang Anda gunakan, dan diskusi menguraikan hasil serta analisis. Jangan lupa, kesimpulan harus menjawab tujuan penelitian.
4. Format dan Ukuran Font yang Beragam
Berbeda jurnal, berbeda pula aturan format dan ukuran font. Ada yang mengharuskan Times New Roman ukuran 12, tetapi yang lain bisa saja meminta Arial atau Calibri.
Selalu cek panduan penulisan yang jurnal berikan sebelum mulai menulis. Hal ini bertujuan agar artikel terlihat profesional dan konsisten.
5. Format Daftar Pustaka yang Bervariasi
Daftar pustaka bisa menjadi sumber kebingungan, jika tidak memperhatikan gaya yang jurnal minta. Setiap jurnal biasanya menggunakan format yang berbeda, seperti APA, Chicago, atau Harvard.
Pastikan Anda menyesuaikan penulisan referensi sesuai dengan panduan. Kesalahan dalam daftar pustaka bisa memengaruhi kredibilitas penelitian Anda.
6. Penggunaan Gambar dan Tabel dalam Teks
Gambar dan tabel adalah elemen penting dalam menyajikan data penelitian. Setiap jurnal memiliki aturan khusus terkait letak, ukuran, dan formatnya.
Jangan menaruh gambar atau tabel sembarangan, pastikan penempatannya relevan dengan teks yang mendiskusikan data tersebut. Hindari juga penggunaan gambar yang terlalu kecil atau buram agar informasi tersampaikan dengan baik.
Hal Lain yang Perlu Diperhatikan
Selain aturan teknis yang sudah dibahas, ada beberapa hal penting lainnya yang tidak boleh diabaikan. Meskipun terdengar sepele, detail-detail ini dapat mempengaruhi penilaian terhadap artikel Anda. Yuk, bahas dengan lebih interaktif!
1. Gaya Bahasa yang Ilmiah dan Sistematis
Dalam menulis artikel ilmiah, gunakan bahasa yang jelas, lugas, dan tidak bertele-tele. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu informal atau santai.
Pastikan juga setiap argumen didukung oleh data atau literatur yang relevan. Artikel ilmiah harus sistematis, jadi tulislah dengan alur yang mudah pembaca pahami dan logis.
2. Periksa Tata Bahasa dan Ejaan
Salah satu hal penting yang sering terlupakan adalah memeriksa tata bahasa dan ejaan. Kesalahan sekecil apapun dapat memberikan kesan tidak profesional.
Gunakan tools seperti Grammarly atau tanyakan kepada rekan untuk memeriksa tulisan Anda. Jangan terburu-buru, luangkan waktu untuk proofreading sebelum mengirim artikel.
3. Perhatikan Format Margin dan Ukuran Kertas
Setiap jurnal biasanya memberikan ketentuan khusus terkait margin dan ukuran kertas. Kebanyakan menggunakan ukuran kertas A4 dengan margin tertentu, seperti 2,54 cm di semua sisi.
Jika tidak mengikuti aturan ini, artikel bisa langsung mengalami penolakan sebelum masuk proses penilaian. Cek kembali pengaturan halaman sebelum men-submit artikel. Pastikan semuanya sesuai dengan panduan jurnal yang Anda tuju.
4. Ukuran Spasi yang Sudah Ditentukan
Aturan spasi dalam penulisan artikel jurnal bervariasi, ada yang menggunakan spasi 1,5 atau spasi tunggal.
Spasi yang benar mempengaruhi keterbacaan artikel, jadi pastikan mengikuti ketentuan yang ada. Hindari membuat artikel terlalu padat atau terlalu renggang.
5. Penggunaan Format File yang Sesuai
Banyak jurnal yang meminta artikel dikirim dalam format file tertentu, umumnya Microsoft Word (.docx). Format file yang tepat memudahkan editor dan reviewer dalam mengevaluasi artikel. Selalu simpan file dalam format yang ada dalam panduan agar tidak ada kendala saat submit.
Simak informasi berikut untuk memahami lebih dalam tentang contoh template jurnal dan berbagai informasi penting lainnya terkait publikasi! Jika Anda ingin artikel Anda diterima, langkah-langkah ini sangat krusial.
- Contoh Template Jurnal Sinta 6 Gratis
- Batas Plagiarisme Jurnal & Tools untuk Mengeceknya
- Cara Publikasi Jurnal Scopus, Ketentuan, & Tips Lolos
Ringkasan
Sekarang Anda sudah tahu kan aturan penulisan jurnal? Jika Anda merasa butuh bantuan dalam mempersiapkan publikasi jurnal, Ann Publisher siap membantu!
Kami menyediakan layanan publikasi jurnal yang memudahkan penulis untuk fokus pada penelitian, sementara kami mengurus hal-hal teknis seperti format, penyuntingan, hingga submit ke jurnal yang tepat. Percayakan publikasi Anda kepada Ann Publisher!